TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
A.
Pengertian
Pendidikan
Pengertian pendidikan dalam
(UU SISIDIKNAS No.20 tahun 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan, spiritual keagamaan,
pengendalioan diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
oleh dirinya dan masyarakat
Menurut Ki Hajar Dewantara,
pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Menurut kamus bahasa
Indonesia, kata pendidikan berasal dari kata “didik” dan mend.apat imbuhan pe-
dan akhiran –an, maka mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan yang
mendidik. Secara bahasa, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.
B.
Pengertian Pendidikan Islam
a.
Pendidikan
islam menurut Dr. Mohd. Fadil al-Djamaly ialah proses yang mengarahkan manusia
kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai
dengan kemampuan dasar (fitrahnya) dan kemampuan ajarnya (pengaruh dari luar).
b.
Pendidikan
islam menurut Prof. Dr. Omar Muhammad al-Thoumy al-Syaebani ialah usaha
mengubah tingkah laku individudalam kehidupan pribadinya atau kehidupan
kemasyarakatannya dan kehidupan alam sekitarnya melalui proses kependidikan.
Dari uraian di atas, jelaslah
bahwa proses kependidikan merupakan rangkaian usaha membimbing, mengarahkan
potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan
belajar, sehingga terjadilah perubahan di dalam kehidupan pribadinyasebagai
makhluk individu dan social serta dalam hubungannya dengan alam sekitar. Di
mana proses tersebut ada di dalam nilai-nilai Islami. Yaitu nilai-nilai yang
melahirkan norma-norma syari’ah dan akhlaq al-karimah.
C.
Rumusan Tujuan Pendidikan Menurut Para Pakar
Upaya dalam pencapaian tujuan pendidikan
harus dilaksanakan semaksimal mungkin, walaupun kenyataannya manusia tidak
mungkin menemukan kesempurnaan dalam berbagai hal. Adapun pendidikan Islam
mempunyai tujuan sendiri sesuai dengan falsafah dan pandangan hidup yang
digariskan Al-Qu’ran. Meski sumber gagasan perumusan tujuan pendidikan Islam
sama yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, para pakar
pendidikan Islam membuat formulasi dengan redaksi yang tidak sama, meski
substasinya sama.
a.
Ibnu Kaldun
merumuskan bahwa tujuan pendidikan Islam mencakup:
·
Tujuan yang
berorientasi ukhrawi yaitu membentuk seorang hamba agar melakukan
kewajiban kepada Allah.
·
Tujuan yang
berorientasi duniawi yaitu membentuk manusia yang mampu
menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih layak dan bermanfaat.
b.
Menurut
al-Ghazali, tujuan umum pendidikan Islam tercermin dalam dua segi:
·
Insan purna
yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah.
·
Insan purna
yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
c.
Menurut
Abdur Rosyid, tujuan pendidikan Islam adalah:
·
Mewujudkan
insan yang mampu taqarrub pada Allah melalui pendidikan akhlak.
·
Menciptakan
individu yang memiliki pola piker yang ilmiah dan pribadi yang paripurna, yaitu
pribadi yang dapat mengintegrasikan antara agama dengan ilmu serta amal saleh,
guna memperoleh ketinggian derajat dalam berbagai dimensi kehidupan.
d.
Menurut
Saleh Abdul Aziz bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk
mendapat keridhoan Allah dan mengusahakan kehidupan.
e.
Menurut
Athiyah al-ibrasyi bahwa tujuan pendidikan Islam adalah:
·
Pembentukan
akhlaq mulia
·
Persiapan
untuk kehidupan dunia dan akhirat
·
Persiapan
untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi pemanfaatkan.
Keterpaduan antara agama dan ilmu akan dapat membawa manusia kepada
kesempurnaan.
·
Menumbuhkan
roh ilmiah para pelajar dan memenuhi keingian untuk mengetahui serta memiliki
kesanggupan untuk mengkaji ilmu sekadar sebagai ilmu.
·
mempersiapkan
para pelajar untuk suatu profesi tertentu sehingga mudah mencari rezeki.
f.
Kursi Ahmad
memberikan rumusan tujuan pendidikan Islam dengan redaksi berikut:
Education is mental physical and ,moral training and its aim to produce
highly cultured men and women fit to discharge their duties as good human being
and as worthy citizen of state.
“Pendidikan adalah suatu pendidikan mental, fisik dan moral ia bertujuan untuk menghasilkan pria dan wanita uang berkebudayaan tinggi, yang cakap
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai manusia dan warga negara yang
berguna.”
g.
Menurut
hasil seminar se-dunia tentang pendidikan Islam di Islambad 1980 merumuskan
tujuan pendidikan Islam sebagai berikut:
Education aims at the balanced growth of total personality of man through
the training of mans spirit, intellect, the rational self, feeling and bodile
sense. Education should, therefore, linguistic both individually and
collectively and motivate all these aspect to ward goodness and attainment of
perfection. The ultimate aim of education lies in the realization of complete
submission to Allah on the level of individual, community, and humanity at large.
“Pendidikan seharusnya bertujuan mencapai pertumbuhan yang seimbang dalam
kepribadian manusia srcara total melalui pelatihan spiritual, kecerdasan,
rasio, perasaan dan panca indera. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya
memberikan pelayanan bagi pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya meliputi
aspek spiritual, intelektual, imaginasi, fisik, ilmiah, linguistic, baik secraa
individu, maupun secara kolektif disamping memotifasi semua aspek tersebut kea
rah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan. Tujuan utama pendidikan bertumpu pada
terealisasinya ketundukan kepada Allah baik dalam level individu, komunitas dan
manusia secara luas.
D.
Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Filosofis
Tujuan pendidikan bila dilihat
dari segi filosofis, maka tujuan pendidikan tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi 2 macam, yaitu:
1.
Tujuan
teoritis yang bersasaran pada pemberian kemampuan teoritis kepada anak didik.
2.
Tujuan
praktis yang mempunyai sasaran pada pemberian kemampuan praktis terhadap anak
didik.
Filsafat pendidikan yang
bertugas menemukan hakikat problem pendidikan akan berakhir pada penemuan
masalah praktis yang ditelusuri dari masalah-masalah teoritis. Walaupun, tidak
semua masalah praktis dapat dipecahkan oleh filsafat pendidikan, namun ruang lingkup
tugas filsafat pendidikan berada pada permasalahan teoritis dan praktis
kependidikan.
Bila tujuan pendidikan Islam
diformulasiakan atau dalam kata lain dirumuskan maka yang harus kita ketahui
lebih awal adalah bahwasanya tujuan pendidikan Islam merupakan cita-cita ideal
yang mengandung nilai Islami terhadap proses kependidikan.
Rumusan tujuan pendidikan
merupakan pencerminan dari penyusunnya, baik secara institusiaonal maupun
individual. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dicita-citakan oleh penyusun akan
mewarnai corak kepribadian atau mempengaruhi corak kepribadian dari anak didik
yang hasil dari proses kependidikan tersebut. Dan setiap rumusan tujuan yang
kita peroleh, pasti akan berbeda substansi nilainya.
Sebagai contoh, Indonesia merupakan bangsa yang berfalsafah Pancasila, dan menetapkan
tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan, kecerdasan
dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat membanngun
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Dari rumusan tersebut tampak
jelas bahwa nilai-nilai yang dikembang-tumbuhkan terhadap pribadi peserta didik
adalah nilai-nilai cultural bangsa Indonesia yang bercorak sosial-religius.
Berbeda dengan Negara Amerika Serikat yang menjadi pelopor sistem demokrasi
liberal di dunia yang mengetengahkan tujuan pendidikan serta memiliki efisiensi
social dan kehidupan ekonomi yang bermutu. Sehingga jelas, bahwa corak rumusannya
ialah agar manusianya terbentuk melalui proses pendidikan yang nantinya menjadi
manusia yang berjiwa demokratis dan tata aturan.
Dengan demikian tujuan
pendidikan Islam ialah menanamkan makrifat atau kesadaran dalam diri manusia
sebagai hamba Allah, dan kesadaran selaku anggota masyarakat yang memiliki
tanggung jawab social serta menanamkan kemampuan manusia untuk mengelola , memanfaatkan
alam ciptaan Allah sebagai kepentingan dan kesejahteraan manusia sebagai hamba
Allah.
Jelaslah bahwa di dalam proses
kependidikan yang dikehendaki oleh Islam, untuk mencapai tujuan akhir,
nilai-nilai Islami akan mendasari dan member corak terhadap kepribadian anak
didik pada masa dewasanya. Dengan kata lain, pendidikan Islam secara filosofis
berorientasi pada nilai-nilai Islami yang bertujuan pada tiga dimensi hubungan
manusia selaku “khalifah” di muka bumi, yaitu:
a.
Menanamkan
sikap hubungan yang seimbang, selaras dengan Tuhannya
b.
Membentuk
hubungan yang seimbang, harmonis dan selaras dengan masyarakatnya.
c.
Mengembangkan
kemampuannya untuk mengelola dan memanfaatkan kekayaan ciptaan Allah sebai
kesejahteraan untuk dirinya dan untuk sesamanya.
E.
Kelebihan
Tujuan Pendidikan Islam Dibandingkan Tujuan Pendidikan Non Islam
Menurut Hasan Langgulung,
berbicara tentang tujuan pendidikan tidak dapat tidak mengajak kita berbicara
tentang tujuan hidup. Sebab pendidikan bertujuan untuk memelihara kehidupan
manusia. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan manusia. Manusia menginginkan
semua manusia, termasuk anak keturunannya, menjadi manusia yang baik.
Dengan menelaah formulasi
tujuan pendidikan Islam dimuka dapat digarisbawahi bahwa terdapat dua sasaran
pokok yang ingin dicapai oleh pendidikan Islam, yakni mewujudkan kebahagiaan
dunia dan kebahagiaan akhirat. Hal ini menggambarkan bahwa rancangan system
pendidikan Islam dapat merangkum tujuan hidup manusia sebagai mahluk ciptaan
Tuhan.
Secara rinci, sisi kelebihan
tujuan pendidikan Islam dibandingkan dengan pendidikan non islam bisa di
jelaskan sebagai berikut:
1.
Tujuan
pendidikan Islam itu bersifat
fitrah, yaitu membimbing perkembangan manusia sejalan dengan fitrah
kejadiannya.
2.
Tujuan
pendidikan Islam merentang dua dimensi, yaitu tujuan akhir bagi keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
3.
Tujuan
pendidikan agama Islam mengandung nilai-nilai yang bersifat universal yang tak terbatas oleh ruang lingkup geografis dan paham-paham (isme) tertentu.
Dilihat dari sudut pandang ini
tujuan pendidikan Islam berbeda dengan tujuan pendidikan umum yang didasarkan
pada falsafah pendidikan produk pemikiran spekulatif dari nalar manusia.
Kohnstam misalya,
menggariskan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membimbing anak mencapai
tingkat kedewasaan rohani dan jasmani. Sedangkan Langeveld menyatakan bahwa
tujuan pendidikan agar anak terbentuk kata hatinya.
F.
Tujuan Pendidikan Islam Berdasar
Komponen Sifat Dasar
Menurut Islam, dalam din
manusia terdapat komponen-komponen sifat dasar (tabiat) yang berupa tubuh, ruh
dan akal. Ketiga komponen ini memiliki hubungan sinergis dan integralis,
artinya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Tujuan pendidikan Islam perlu memperhatikan perkembangan tiga komponen itu
secara terpadu dan harmonis.
Dengan menggunakan kerangka
berfikir demikian, Abdurrahman Saleh Abdullah mengklasifikasikan tujuan
pendidikan Islam menkadi empat macam yang sama-sama mambutuhkan perhatian seimbang.
Empat kelompok tujuan pendidikan Islam itu adalah sebagai berikut:
1.
Tujuan
Pendidikan Jasmani (al- Ahdaf al- Jismiyah)
Dalam sebagian aspeknya, pendidikan Islam bertujuan untuk mempersiapkan diri manusia sebagai
pengemban tugas kholifah dibumi, melalui pelatihan ketrampilan fisik. Beliau
berpijak pada pendapat Imam nawawi yang menafsirkan “al-Qawi” sebagai kekuatan
iman yang di topang oleh kekuatan fisik (Q.S. 2:247,8:60)
2.
Tujuan
Pendidikan Rohani (Al-Ahdaf ar-Ruhiyah)
Pada
sebagian aspeknya, pendidikan Islambertujuan untuk meningkatkan jiwa kesetiaan
yang hanya kepad a Allah semata melaksanakan moralitas Islami yang diteladani
oleh Nabi saw, dengan berdasarkan pada cita-cita ideal dalam Al-Quran (Q.S.3
:19). Indikasi pendidikan rohani adalah tidak bermuka dua (Q.S. 2:10), berupaya memurnikan dan menyucikan diri
manusia secara individual dari sikap negative (Q.S.2:126). Inilah yang disebut
dengan tazkiyah atau purifikasi dalam hikmah.
3.
Tujuan
pendidikan Akal (al-Ahdaf al-‘Aqliyah)
Pada
sebagian aspeknya, pendidikan Islam bertujuan mengarahkan intelegensi supaya
menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya dengan telaah terhadap tanda-tanda
kekuasaan Allah dan menemukan pesan-pesan ayat-Nya yang membawa kepada
keimanan kepada Allah. Tahao pendidikan akal ini adalah:
·
Pencapaian
kebanaran ilmiyah ( ‘ilmu yaqien)
·
Pencapaian
kebenaran empiris (‘ainul yaqien)
·
Pencapaian
kebenaran metaempiris atau mungkin lebih tepatnya sebagai kebenaran filosofis (haqqul
yaqien )
4.
Tujuan
Pendidikan Sosial (al-ahdaf al-ijtima’iyyah)
Dalam sebagian aspeknya,
pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian yang utuh baik roh,
tubuh dan akal. Identitas individu disini tercermin sebagai “an-nas”
yang hidup pada masyarakat plural.
Dengan mengakomodasikan empat
tujuan pendidikan di atas, pendidikan Islam akan bisa mengembangkan kepribadian
peserta didik secara utuh. Ia bisa mengembangkan iman, cipta, rasa, dan karsa
dan hati nurani.
G.
Tujuan Pendidikan Islam Sebagai
Sebuah Proses
Pendidikan Islam sebagai
sebuah proses memiliki dua tujuan, yaitu tujuan akhir (tujuan umum) yang
disebut sebagai tujuan primer dan tujuan antara (tujuan khusus) yang disebut
tujuan sekunder. Tujuan umum hanya satu yaitu beribadah kepada Allah, untuk menegakkan
syariat Allah. Ibadah menjadi tujuan penciptaan manusia. Manusia tidak
mungkin menegakkan syari’ah dalam sepanjang hidupnya dan Allah tidak membebani
seperti ini, namun Allah membebani manusia dengan tugas lain, yaitu sebagai
kholifah yang memelihara bumi.
Dalam proses kependidikan, tujuan akhir merupakan tujuan umum atau tujuan tertinggi yang hendak
dicapai. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan berbagai komponen tujuan yang
akan dijadikan sarana untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Tujuan ini bersifat tetap, berlaku disegala tempat,waktu dan keadaan
Tujan akhir itu menurut
kompleksitasnya, secara teoritis dapat dibedakan sebagai berikut:
a.
Tujuan
Normatif merupakan tujuan yang harus dicapai berdasarkan kaidah-kaidah atau
norma-norma yang mampu mengkristalisasikan nilai-nilai yang diinternalisasikan,
misalkan:
·
Tujuan
Formatif yang bersifat memberikan persiapan dasar yang korektif
·
Tujuan
selektif yang bersifat memberikan kemampuan untuk membedakan hal-hal yang benar
dan hal-hal yang salah
·
Tujuan
determinative yang bersifat memberikan kemampuan untuk mengarahkan diri kepada
sasaran-sasaran yang sejalan dengan proses kependidikan.
·
Tujuan
integrative yang bersifat memberikan kemampuan untuk menterpadukan fungsi
psikis (penyerapan terhadap rangsangan pelajaran pikiran perasaan kemauan
ingatan dan nafsu) kea rah tujuan akhir proses kependidikan.
·
Tujuan
aplikatif yang bersifat memberikan kemampuan penerapan segala pengetahuan yang
telah diperoleh ke dalam pengamalan
b.
Tujuan
fungsional, tujuan ini bersasaran pada kemampuan anak didik untuk memfungsikan
daya kognitif, afektif dan psikomotor dari hasil pendidikan yang diperoleh
sesuai yang ditetapkan. Tujuan
ini meliputi:
·
Tujuan
individual yang bersasaran pada pemberian kemampuan individual untuk mengamalakan
nilai-nilai yang telah diinternalisasaikan ked ala pribadi dalam rupa perilaku
moral, intelektual dan skill
·
Tujuan
social yang bersasaran pada pemberian kemmpuan mengamalkan nilai-nilai kedalam
kehidupan sosial, interpersonal interaksional dengan ornag-orang dalam
masyarakat
·
Tujuan moral
yang bersasaran pada pemberian kemampuan untuk berperilaku sesuai denga
tuntutan atas dorongan motivasi yang bersumberpada agama, dorongan social dan
dorongan biologis
·
Tujuan
professional yang bersasaran pada pemberian kemampuan untuk mengamalkan
keahliannya sesuai denga kompetensi.
c.
Tujuan
operasional
Tujuan ini mempunyai sasaran
teknis managerial yang meliputi:
·
Tujuan umum
atau tertinggi yang bersasaran pada pencapaian kemampuan optimal yang
menyeluruh (integral) sesuai idealitas yang diingunkan.
·
Tujuan
intermediair yang bersifat sementara untuk dijadikan saran mencapai tujuan
tertinggi.
·
Tujuan
partial yang bersasaran pada sesutau bagian dri keseluruhan aspek dan tujuan
umum, yang berfungsi untuk memudahkan pencapaian tujuan umum.
·
Tujuan
incidental yang bersasaran pada hal-hal yang tidak direncanakan, akan tetapi
hal-hal tersebut mempunyai kaitan dengan pencapaian tujuan umum. Tujuan ini
bersifat lebih memperlancar pencapaian umum.
·
Tujuan
khusus yang bersasaran pada faktor-faktor khusus tertentu yang menjadi salah
satu aspek penting dari tujuan umum yaitu memberikan dan mengambangkan
kemampuan atau skill khusus pada anak didik sehingga mampu bekerja dalam bidang
pekerjaan tertentu yang berkaitan erat dengan tujuan umum.
Tujuan antara pendidikan Islam
merupakan penjabaran tujuan akhir yang diperoleh melalui usaha ijtihad para
pemikir pendidikan Islam, yang karenanya terikat oleh kondisi locus dan tempus.
Tujuan ini dipengaruhi oleh perbedaan geografi dan kondisi perekonomian. Tujuan
pendidikan menurut al-Qu’ran adalah mewujudkan manusia yang mengabdi dan
shaleh, dan dalam mewujudkan manusia yang mengabdi dan saleh, ikut memberikan
andil sekumpulan tujuan khusus seperti tujuan social dan intelektual dan
lain-lain. Tujuan khusus bersifat relative sehingga dimungkinkan untuk di
adakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan selama tetap
berpijak pada tujuan umum.
Terdapat tiga hal yang menjadi
dasar penyusunan tujuan khusus pendidikan Islam:
a.
Kultur dan
cita-cita suatu bangsa dimana pendidikan itu diselenggarakan
b.
Minat, bakat
dan kesanggupan subjek didik.
c.
Tuntutan
situasi, kondisi pada kurun waktu tertentu.
Omar Mohammad al-Toumy
al-Syaibani mencoba memperjelas tujuan antara dalam pendidikan Islam ini dengan
membaginya dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut
Tujuan individual, yaitu
tujuan yang berkaitan dengan kepribadian individu dan pelajaran-pelajaran yang
dipelajarinya. Tujuan ini menyangkut perubahan-perubahan yang diinginkan pada
tingkah laku mereka, aktivitas dan pencapaiannya, pertumbuhan kepribadian dan
persiapan mereka di dalam menjalani kehidupannya di dunia dan akhirat
Tujuan sosial, yaitu tujuan
yang berkaitan dengan kehidupan sosial anak didik secara keseluruhan. Tujuan
ini menyangkut perubahan-perubahan yang dikehendaki bagi pertumbuhan,
memperkayapengalaman dan kemajuan mereka di dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat.
Tujuan profesional, yaitu
tujuan yang berkaitan dengan pendidikan sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai
profesi dan sebagai suatu aktivitas di antara aktivitas-aktivitas yang
ada di dalam masyarakat.
Komentar
Posting Komentar