MAKALAH HIDUP SEHAT DAN LINGKUNGAN SEHAT ANAK USIA DINI DALAM SEKOLAH



Kelompok 1                                                                
MAKALAH KESEHAN DAN GIZI AUD
HIDUP SEHAT DAN LINGKUNGAN SEHAT ANAK USIA DINI DALAM SEKOLAH
Dosen  Pengampu:
Yudesta Erfaliana, M.Pd
                                                                                     
Disusun Oleh :
1.      Meli Hariyani             1411070177
2.      Nadiratul Hasanah                1411070180
3.      Nur Amini                              1411070185
4.      Pertiwi Aniska                       1411070192   
5.      Puji Lestari                            1411070193
6.      Rahayu                                   1411070197
7.      Rusmala Dewi                       1411070207
8.      Septika Aniristiana               1411070213
9.      Siti Susanti                             1411070237
10.  Yanti Agustina                      1411070238


IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (PGRA)
BANDAR LAMPUNG 2014/2015





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini dikenal dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami perkembangan fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari fisik dan psikis anak.
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan normal dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika kesehatan fisik anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya pun akan terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami gangguan, begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang mengalami masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik dan psikis anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya diare, demam, malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan gangguan psikis yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah stress, tantrum, depresi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pemeliharanaan kesehatan ?
2.      Apa Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini ?
3.      Bagaimana cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini ?
4.      Bagaimana cara menjaga kesehatan di lingkungan sekolah ?






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pemeliharaan Kesehatan
Menurut  UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dari  pengertian  diatas dapat mengambil inti sari bahwasannya dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak yaitu sebagai tugas seorang pendidik AUD, dalam arti lain dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak juga berhubungan dengan pendidik mampu memelihara kesehatan anak usia dini. Maka perlu mengerti akan pengertian memelihara kesehatan anak usia dini itu sendiri dibawah ini penjabaran pengertian memelihara kesehatan anak usia dini.

B.     Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan masa dimana anak akan mengeksplor dan menggali segala kemampuannya terutama dengan kegiatan yang melibatkan fisik motoriknya. Telah dijelaskan bahwa karakteristik anak adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah tanguh, memiliki keingintahuan yang besar, dan lain sebagainya. Menurut Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, “anak sehat biasanya akan mampu belajar dengan baik. ia banyak berkomunikasi dengan teman-temannya, saudara, orangtua dan orang lain di lingkungannya. anak yang banyak bergaul, ia akan banyak pengetahuan dan pengalaman. anak tidak akan puas atas sesuatu yang kurang dipahami dan ingin mendapat contoh”.
Ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini, sebagai orangtua dan guru hendaknya selalu memperhatikan kesehatan dan gizi anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Anak yang sehat akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang wajar sesuai dengan usianya yaitu sesuai dengan standar fisik yang dimiliki oleh anak seusianya, juga memiliki kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan standar anak seusianya. Dalam hal ini pemeliharaan kesehatan sangat diperlukan untuk pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemeliharaan kesehatan ini tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan anak.
Intensitas dalam pemeliharaan dalam pelayanan kesehatan anak akan lebih tinggi dari orang dewasa, tentu ini dikarenakan anak usia dini belum mandiri dan masih membutuhkan bantuan dari orang lain. Pada anak usia dini juga, harus dibiasakan dan dilatih untuk mandiri dalam menjaga kesehatan pribadi dengan kegiatan sehari-hari yang mudah dilakukan oleh anak, seperti memotong kuku, menggosok gigi, melatih untuk mandi sendiri. Namun dalam hal ini pengawasan dari orangtua dan guru masih sangat diperlukan untuk membenarkan dan juga menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh anak.
Secara umum, pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini bertujuan agar tidak terjadi penyakit yang dapat mengganggu belajar serta kecerdasan anak. Selain itu cara pemeliharaan kesehatan ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri anak serta lingkungannya, menjaga jenis makanan yang dikonsumsi, imunisasi tepat waktu, pembiasaan perawatan diri yang baik, pembiasaan mengatur pola hidup anak yang baik dan lain sebagainya.
Dalam hal ini perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Mendidik anak sejak usia dini untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisiknya, tentu saja ini harus didukung oleh orang-orang sekitarnya terutama keluarganya agar mencontohkan juga membimbing anak untuk hidup dengan sehat. Makanan yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia dini. Dalam pemberian makanan pada anak, usahakan makanan tersebut terlihat menarik agar anak tertarik untuk memakannya. Ini juga dapat bermanfaat ketika anak tidak menyukai suatu makanan, kita dapat memanipulasi makanan tersebut dengan masakan-masakan, bentuk serta warna yang menarik untuk anak sehinggga anak mau untuk memakannya. Tentu saja makanan yang disediakan harus baik dan sehat juga tidak membahayakan anak itu sendiri dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Tidak dipungkiri ketika pemeliharaan kesehatan anak usia dini buruk, maka berbagai penyakit dapat diperoleh anak usia dini. Setiap penyakit memiliki ciri, penyebab dan akibatnya masing-masing. Gejala penyakit-penyakit yang sering timbul pada anak usia dini hendaknya diketahui oleh orangtua dan guru agar dapat memantau perkembangan anak juga memberikan pelayanan yang tepat untuk anak. Guru di kelas perlu menjelaskan kepada anak mengenai berbagai hal dalam pemeliharaan kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan lingkungan, mata, telinga, kulit, gigi, dan jasmani. Hidup dengan budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini, sejak anak sudah mulai dapat menangkap dengan panca inderanya mengenai arti pentingnya memelihara dan menjaga kesehatan.
Salah satu bentuk pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak usia dini, salah satunya dapat dilakukan dengan imunisasi. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin kepada seseorang agar tubuh dapat membuat antibodi sendiri terhadap bibit penyakit. Imunisasi dapat melindungi anak usia dini dari serangan bermacam-macam virus sehingga diharapkan seorang anak yang memang sangat rentan terhadap penyakit akan lebih kuat dan terjaga kesehatannya. Vaksin yang biasanya digunakan dalam imunisasi, yaitu :
1.      BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Untuk mencegah penyakit tuberkulosis
2.      Polio oral vaksin
Untuk mencegah panyakit polio
3.      DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus
4.      Hepatitis B
Untuk mencegah penyakit Hepatitis B
5.      Campak
Untuk mencegah penyakit campak

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pemeliharaan kesehatan sangat dibutuhkan untuk anak usia dini selain untuk pencegahan dari berbagai macam penyakit, juga untuk pembiasaaan pada anak agar selalu hidup sehat. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak ini harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Orangtua dan guru dapat menanamkan hidup sehat pada anak dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan dimulai dari hal yang kecil yang biasa dilakukan anak dikesehariannya, pemberian asupan makan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan anak, juga pemberian imunisasi serta pemeriksaan kesehatan yang rutin bagi anak usia dini.

C.    Cara Memelihara dan Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini
Kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam menjalani kehidupan sebab kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kualitas seseorang dalam menjalani hidup. Kondisi kesehatan yang kurang baik akan memberi banyak dampak pada kelancaran aktivitas seseorang, rasa tidak nyaman akan menjadi salah satu sebab seseorang tidak dapat menjalankan kegiatannya.

Pada masa usia dini, anak akan sangat mudah terserang virus dan penyakit sebab belum memiliki daya tahan tubuh yang baik. Anak-anak akan mengalami rasa tidak nyaman lebih besar ketimbang orang dewasa ketika sedang mengalami gangguan kesehatan. Rasa tidak nyaman akan mengganggu aktivitasnya bahkan dapat menimbulkan penyakit baru bagi anak. Oleh sebab itu, kondisi kesehatan anak sangat penting dijaga baik oleh orang tua di rumah ataupun oleh guru di sekolah. Orang-orang yang bertanggung jawab pada anak harus mampu menjaga kesehatan anak di manapun berada.

D.    Menjaga Kesehatan AUD di Lingkungan Sekolah
Salah satu tempat yang memungkinkan bagi anak-anak untuk  mudah terserang penyakit yaitu sekolah. Menjaga anak tetap sehat dalam setiap kondisi memang tidak mudah, apalagi saat anak sedang di sekolah. Untuk menjaganya tetap sehat, kita dapat menerapkan beberapa perilaku sehat saat anak berada di sekolah. Menjaga kesehatan anak bukan hanya tanggungjawab orang tua di rumah saja, namun ketika anak telah berada di lingkungan sekolah maka yang paling bertanggungjawab terhadap anak adalah guru. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan baik bagi orang tua ataupun guru dalam  menjaga kesehatan anak ketika ia di sekolah yaitu :
1.      Cuci tangan 
Cara untuk menjaga kesehatan anak yang pertama adalah dengan mengajarkan pentingnya mencuci tangan. Di sekolah anak akan lebih banyak bertemu sumber penyakit dan kotoran ketimbang di rumah. Di sekolah ada berbagai benda yang telah terkontaminasi dan telah dipegang dari satu tangan ke tangan lain sehingga bakteri menjadi lebih banyak dan berkembang cepat. Cara yang paling mudah untuk dapat menghambat penularan beberapa penyakit dan bakteri adalah dengan seringnya mencuci tangan. Ajarkan anak-anak agar dapat mencuci tangan dengan bersih dan beritahu pada anak kapan saja waktu yang perlu untuk mencuci tangan. Ini sangat penting terutama setelah anak-anak beranjak dari waktu istirahat ketika bermain dan sebelum makan. Untuk dapat membunuh kuman, tangan anak perlu untuk digosok dengan sabun setidaknya selama 15 hingga 20 detik.
2.      Jangan berbagi botol atau sendok
Kita seringkali melihat anak-anak di sekolah memakan makanan dari sendok, garpu dan minum dari alat yang sama dengan teman-temannya, terkadang anak-anak senang bertukar alat makan mereka. Itu adalah cara termudah anak-anak bisa jatuh sakit. Untuk memastikan anak-anak tetap sehat di sekolah, beritahu mereka untuk tidak berbagi sendok atau minum dari botol yang sama dengan teman mereka. Guru sebaiknya mengontrol aktivitas anak selama di sekolah termasuk dalam kegiatan makan demi menghindari kemungkinan tertularnya penyakit.
3.      Jangan makan junkfood
Membawa bekal sehat dari rumah adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari makanan luar yang mungkin mengandung bahan membahayakan kesehatan anak. Guru dapat menugaskan anak dan orang tua untuk membawakan bekal anak dengan menu yang sehat, bukan junkfood. Selain itu, pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan kantin sehat yang kualitas makanan dan minumannya terkontrol baik. Namun, bagi orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah besar, pada umumnya tak perlu merasa khawatir, karena biasanya semua menu makanan biasanya sudah disiapkan pihak sekolah dan mereka bertanggung jawab pada segi kualitasnya. Namun tentu saja tak semua orang tua mampu menyekolahkan anak ditempat yang seperti itu bukan? Meski demikian tak perlu risau. Asalkan memperhatikan beberapa hal untuk menjaga daya tahan tubuh si kecil, tentulah kesehatannya tetap baik.
4.      Menjelaskan bahaya jajan sembarang
Kita tahu, anak zaman sekarang seringkali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang diberikan orang tua atau gurunya. Oleh sebab itu orang tua atau guru perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti oleh anak alasan mengapa mereka dilarang membeli jajanan atau  makanan sembarangan. Penjelasan sederhana, sebaiknya juga diberi gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau menghindarinya. Guru dapat menyampaikan nasehat melalui film, cerita pendek, dongeng, berbagi cerita dengan menarik, serta dilakukan pengulangan agar anak benar-benar paham.
5.      Gerak aktif
Riset yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa anak yang giat dalam menggerakkan tubuh lebih dapat tahan terhadap berbagai serangan virus yang menjadi penyebab pilek pada anak. Ketimbang duduk berlama-lama dan terpaku di depan TV, lebih baik ajaklah anak untuk berolah raga. Kemas semua gerak fisik dalam berbagai bentuk permainan yang menyenangkan bagi anak. Sebelum kegiatan belajar, rencanakan untuk berolahraga kecil bersama-sama, atau guru dapat menyelipkan ice breaking sebagai hiburan disela kegiatan pembelajaran.



6.      Hindari menyentuh wajah
Terdapat banyak sekali virus dan kuman yang menempel di tangan anak ketika mereka berada di luar rumah. Virus pilek dapat masuk ke dalam tubuh anak melalui hidung, melalui mata, dan juga melalui mulut. Biasakan anak untuk tidak menyentuh sekitar area tersebut. Langkah ini tentu tidak mudah untuk diterapkan pada anak, terutama bila dalam  satu kelas guru harus memegang banyak anak murid.
7.      Nutrisi yang seimbang
Biasakan anak untuk selalu mengkonsumsi buah-buahan dan juga sayuran untuk membantu menguatkan sistem imun tubuh anak. Guru dapat memanfaatkan waktu makan di sekolah sebagai upaya pemenuhan gizi anak. Sebaiknya makanan yang disajikan dimasak oleh guru atau pihak sekolah agar guru dapat memberikan makanan dan minuman yang bergizi dan diolah dengan baik sesuai rencana. Dalam menyediakan makanan untuk anak, carilah makanan yang kaya dengan vitamin C, misalnya seperti brokoli, buah stroberi, dan juga jeruk. Jangan lupa juga untuk memberikan penganan yang mengandung vitamin D semacam  ikan tuna, susu dan juga sereal boleh digilir. Yogurt juga sangat bagus karena mengandung probiotik yang dapat membantu untuk membangun sistem kekebalan tubuh anak. Perlu diperhatikan juga komposisi bumbu dapur dan teknik pengolahannya agar gizinya tersampaikan. Alangkah baiknya bila guru dapat menyajikannya dengan menarik.
8.      Memperhatikan kesehatan mata
Dalam pemeliharaan kesehatan tidak hanya fokus pada kondisi tubuh saja, namun salah satu panca indera seperti mata juga perlu diperhatikan. Dari sedini mungkin guru dan orang tua mempunyai kewajiban untuk menjaga mata buah hatinya agar tidak sakit, rusak permanen ataupun cidera karena mata adalah salah satu panca indera manusia yang sangat penting yang akan terus digunakan hingga meninggal dunia. Apabila mata anak sudah rusak atau cacat permanen, maka anak tidak akan bisa melakukan banyak hal di masa depan, termasuk dalam hal karir atau pekerjaan. Ada beberapa cara  menjaga kesehatan mata, yaitu atur jarak ketika anak-anak menonton televisi, komputer, dan membaca. Guru dapat mengarahkan bagaimana posisi yang ideal ketika melakukan kegiatan tersebut ketika pembelajaran atau kegiatan menonton televisi. Perlu diperhatikan juga, keamanan di lingkungan sekolah dengan menjauhi benda tajam atau benda tumpul yang mengancam mata.




9.      Memperhatikan kesehatan gigi
Masalah  kesehatan yang paling sering dialami oleh anak-anak adalah kesehatan gigi. Kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti memasukkan benda-benda asing ke mulut, kondisi gigi anak yang mudah rapuh, dan kebiasaan memakan makanan yang dapat merusak gigi yang diiringi dengan pemeliharaan yang tidak baik menjadi faktor penyebab timbulnya masalah gigi pada anak. Di sekolah, anak perlu diajarkan teknik menyikat gigi dengan benar dan penanaman kecintaan anak terhadap pemeliharaan kesehatan gigi agar selanjutnya anak dapat menerapkannya di rumah.

Selain melakukan berbagai upaya perilaku sehat di sekolah, alangkah baiknya sekolah juga mampu menciptakan sanitasi yang baik, sebab lingkungan yang bersih akan menciptakan kondisi yang sehat bagi penghuninya. Guru dan semua orang yang ada di lingkungan sekolah juga perlu menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan bersih agar anak tidak mudah terserang virus dan penyakit. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah, misalnya mengatur mekanisme pembuangan sampah di sekolah, menyediakan tempat sampah di setiap kelas dan setiap sudut sekolah, menjauhkan tempat pembuangan akhir sampah dari bangunan sekolah,  membangun apotek hidup di sekolah, dan sebagainya. Sebagai salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, sekolah juga dapat memberikan pemahaman dan pengenalan mengenai lingkungan, seperti pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari kuman, atau mengajak anak untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga anak-anak memiliki kebiasaan hidup bersih.












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan, sebab kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada anak usia dini yang masih sangat rentan terserang virus.
Penyakit yang menyerang kesehatan dapat datang kapan saja pada seseorang bila stamina atau imunnya sedang lemah. Dampak dari gangguan kesehatan ada bermacam-macam, hal tersebut dapat meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang terjadi pada fisik dan psikis seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya penyakit psikosomatis.
Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan kematian. Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali cara menjaga kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunisasi, mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi. Kesehatan tidak hanya perlu dijaga bila anak ada di rumah, namun di manapun anak berada, sebab virus dan bakteri penyakit ada di mana saja.

B.     Saran
Kami berharap setelah kita mempelajari pembahasan makalah ini, kita sebagai orang tua dan guru tahu bagaimana pentingnya menjaga kesehatan anak dilingkungan sekolah. Dan kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kritikan dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunan makalah selanjutnya akan semakin mendekati kebenaran.








DAFTAR PUSTAKA

Ardiani, Yogi. (2013). Perkembangan dan Pemeliharaan Kesehatan AUD. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/06/perkembangan-dan-pemeliharaan-kesehatan-aud-566538.html.

Halim, Andreas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Sulita Jaya.

Multahzam, Ahmad. (2012). Kesehatan dan Gizi. .[Online]. Tersedia: http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html.



 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PRINSIP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL AUD

MAKALAH HASIL OBSERVASI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) DARRUL ILMI BANDAR LAMPUNG

MAKALAH Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Hakekat Pendidikan Anak Usia Dini