Macam-Macam Kegiatan Belajar dan Permainan untuk AUD berbagaia sentra
TUGAS
II
APE ANAK USIA DINI
Ø Sentral
Agama
Dalam
pendidikan anak usia dini membutuhkan banyak kegiatan pembelajaran yang kreatif
dan inovatif. Salah satunya kegiatan pembelajaran yang berpusat pada suatu area
yang biasa disebut dengan sentra agama. Pembelajaran sentra merupakan
pembelajaran yang difokuskan pada anak (student center) guru sebagai pengawas
dan fasilitator. Pada pembelajaran sentra ini mempunyai bermacam-macam bentuk
sentra, yaitu
1. Sentral
keimanan ketaqwaan
Sentra keimanan dan ketaqwaan
merupakan pembelajaran berbagai kegiatan yang berfungsi untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sentra
ini anak melakukan kegiatan bermain mengenal agama islam yakni sepert rukun
islam, anak diajak bermain sambil menghafal rukun islam ada 5
(syahadat,sholat,puasa,zakat dan haji), belajar tentang rukun iman , sholat ,
mengaji, dan mengucapkan kalimat syahadat. Sentra ini bertujuan agar peserta
didik dapat mengembangkan kemampuan beragama sejak dini dan dapat membentul
pribadi yang cerdas dan berperilaku sesuai norma agama. Dalam sentra ini dapat
disajikan buku cerita islam, miniatur bangunan ibadah, gambar-gambar yang
bernuansa islam
2. Sentral Alam
Sentra alam merupakan berbagai
kegiatan pembelajaran yang berfungsi untul meningkatkan rasa cinta kepada alam.
Seperti peserta didik dibiasakan untuk selalu menjaga lingkungan sekitar dengan
membuang sampah pada tempatnya. Dan dalam sentra ini peserta didik dapat
bereksplorasi dengan berbagai materi yang berhubungan dengan alam.
3. Sentral Seni
Sentra seni bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat dan
ketrampilannya. Seperti contoh ketrampilan tangan, disini peserta didik
diajarkan untuk melipat, mengggunting, mengelem , mewarnai , membuat prakarya.
Dll. Di sentra ini anak bermain sambil belajar mengasah rasa keindahan,
membangun kemandirian , kerja sama dan tanggung jawab.
4. Sentral Bermain Peran
Sentra bermain peran sangat
mendukung peserta didik pada perkembangan bahasa dan interaksi sosial. Seperti
peserta didik diajak untuk bermain peran upacara setiap hari senin dengan di
dampingi oleh gurunya.
5. Sentaral Balok
Sentra balok ini membantu
perkembangan anak dalam berkontruksi terutama mengembangkan kemampuan visual
dan matematika peserta anak usia dini.Model pembelajaran sentra ini sangat
bermanfaat untuk diterapkan kepada peseta didik paud karena sangat bermanfaat
untuk mengembangkan potensi yang dimilik oleh setiap individu.
Ø Sentral Bahasa
persiapan merupakan salah satu sentra
yang disediakan di lembaga pendidikan anak usia dini termasuk di KB dan TPA
karena tidak dapat kita pungkiri bahwa sebenarnya anak-anak sudah tertarik
untuk membaca sejak penglihatannya mulai berfungsi dengan baik. Sentra
persiapan ini diadakan untuk mengembangkan potensi anak khususnya dalam masalah
keaksaraan.
Pandangan para ahli tentang munculnya keaksaraan pada anak usia dini ? Apa sesungguhnya yang dimasud dengan sentra persiapan?, Apa saja yang perlu dilakukan pendidik dalam memberikan pijakan bagi anak-anak di sentra persiapan?, Bagaimana taha-tahap perkembangan anak usia dini keterkaitannya dengan keaksaraan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab pada pembahasan kegiatan Belajar.
Ø Sentral
Fisik Motorik
|
Pentingnya
Olahraga, sebagai Stimulasi Motorik Anak
|
|
Anak-anak dengan kondisi yang bugar cenderung memiliki
kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi tantangan fisik dan emosi. Biasakan
anak untuk melakukan olahraga ketahanan diri, seperti berlari, melompat,
bersepeda, dan berenang.
Sejak terkena demam tinggi cukup lama, Arvi sering
dilarang orangtuanya bermain di luar rumah. Padahal sebelumnya, anak berumur
5 tahun ini terbilang aktif. Sering bermain sepeda, petak umpet, bulu tangkis
atau sekedar bekejar-kejaran. Bahkan ketika anak lain sudah diminta pulang
orangtuanya, karena matahari mulai bersinar terik, Arvi malah baru mulai
menaikkan layangannya. Menjelang sore, saat teman-temannya masih tidur siang,
dia sudah mulai lagi bermain layang-layang.
Lantaran itulah, orangtuanya mengatakan, Arvi terkena
mengalami demam tinggi. Dan untuk meredam keinginannya bermain-main di bawah
terik sinar matahari, orangtuanya membelikan Playstation. Sejak itu Arvi
jarang bermain-main di luar rumah. Bahkan ketika teman-temannya mengajak
bermain, ia lebih suka “balapan” sendiri di depan layar televisi. Sudah enam
bulan kebiasaannya itu berlangsung, dan bila sekali-kali bermain dengan
teman-temannya Arvi sering limbung, bentuk tubuhnya pun semakin membulat.
Olahraga tidak hanya penting untuk orang dewasa, anak-anak
pun perlu aktivitas fisik agar pertumbuhannya optimal. Anak yang berolahraga
secara teratur dipercaya akan lebih sehat, gembira, juga dipercaya diri
sehingga lebih mudah berteman, dan menyesuaikan diri. Melakukan olahraga
sejak dini, menurut Dr. Tanya Tatiana M. Rotikan, SpKO, tidak hanya
menjadikan anak tumbuh sehat dan kuat, tapi juga bisa mencegah obesitas pada
anak. Secara alamiah, anak-anak memang kerap aktif bergerak.
“Bahkan ketika
dilahirkan pun, dia sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya secara
otomatis,” ujarnya. Oleh sebab itu, dokter spesialis olahraga ini menyarankan
para orangtua untuk melatih anak-anaknya berolahraga sejak dini. Menurutnya,
kebiasaan berolahraga akan membantu si anak untuk mengembangkan kemampuan
motoriknya.
Namun tak semua orang tua bisa dengan sukarela membebaskan
anaknya melakukan kegiatan olahraga di luar rumah. Faktor keamanan sering
menjadi alasan orangtua untuk melarang anak pergi keluar rumah. Sementara di
dalam rumah tak ada ruang terbuka untuk anak berolahraga. Padahal, Tanya
justru menganjurkan supaya anak-anak berolahraga di luar ruang. Apalagi
ketika pagi atau sore hari. ”Saat pagi hari, matahari pagi sangat baik untuk
pertumbuhan tulang si anak, karena matahari pagi membantu pembentukan vitamin
D.” jelas Tanya.
Namun Tanya menegaskan bahwa jenis-jenis olahraga yang
ditunjukkan untuk anak-anak sebaiknya tidak diarahkan untuk kekuatan motorik
dan fisik. Sangat dianjurkan agar anak tidak melakukan program olahraga yang
secara khusus ditunjukkan untuk menghasilkan otot-otot tubuh yang kuat,
seperti push-up, pull-up, angkat beban, dan sebagainya. ”Dengan hanya
memanjat atau melompat, anak juga akan mendapatkan manfaat yang kurang lebih
sama dengan olahraga tersebut,” kata Tanya.
Tanya menyarankan agar olahraga yang dilakukan anak adalah
olahraga yang dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, dan membuat
otot-otot sendi mudah bergerak secara penuh. Dari sekian banyak jenis
olahraga, Tanya menganjurkan agar anak-anak dibiasakan untuk melakukan
olahraga ketahanan diri, seperti berlari, melompat, bersepeda, hingga
berenang. ”Jenis olahraga semacam itu merupakan olahraga wajib yang harus
dikuasai oleh anak,” Tanya menegaskan. Menurutnya, jenis-jenis olahrga
tersebut memiliki manfaat yang berbeda-beda. Namun intinya, merupakan langkah
awal pembentukan fondasi untuk mendapatkan kebugaran fisik dan ketahanan
otot-otot anak. ”Sehingga nantinya pertumbuhan fisik anak dan pun akan lebih
baik,” jelasnya singkat.
Olahraga yang disukai
Mary L. Gavin, dokter spesialis anak di rumah sakit anak
di Alfred l. Dupont, Amerika Serikat, menegaskan bahwa salah satu tugas
perkembangan seorang anak adalah dengan bergerak aktif. Kegiatan tersebut
akan menyenangkan, terutama jika anak memilih sendiri jenis olahraga yang
disukainya. ”Tidak semua anak menyukai jenis olahraga yang umum, seperti
sepakbola. Mungkin saja ada anak yang lebih tertarik pada olahraga beladiri.
Orang tua sebaiknya membantu anak untuk melakukan olahraga yang disukainya secara
teratur,” kata Galvin. ” Jadi orang tua hendaknya mencari cara agar
anak-anaknya dapat selalu bergerak secara aktif,” tambahnya.
Tanya menekankan bahwa jenis olahraga dapat disesuaikan
dengan kondisi keadaan si anak. Umumnya semua jenis olahraga memiliki manfaat
tersendiri bagi anak-anak. Seperti ketika berlari misalnya, anak akan dilatih
untuk melemaskan sendi-sendi otot yang digunakan untuk berlari. Terutama otot
pada bagian kaki.
Dengan melakukan pergerakan seperti berjalan, melompat,
dan berlari, anak akan berlatih menopang badannya, dan ini akan sangat baik
untuk melatih keseimbangannya. Secara otomatis otot-ototnya pun akan ikut
terbentuk, dan tulang juga akan bertambah padat. ”Selain itu, berlari juga
akan berguna untuk paru dan jantungnya,” ujar Tanya.
Sedangkan berenang, memiliki manfaat lain yang juga
bermanfaat untuk pertumbuhan anak-anak. ”Umumnya pada olahraga berenang yang
dilatih ialah persendian di bagian punggung, dada, dan lengan atas,”
jelasnya. Berenang merupakan salah satu olahraga yang paling sering dipilih
orang tua dengan harapan dapat memacu tinggi badan anak. Harapan tersebut
memang ada benarnya.
Berenang akan melatih semua otot-otot tubuh, sehingga
dapat membantu untuk bertambah tinggi. ”Olahraga ini dapat memicu hormon-hormon
pertumbuhan untuk bekerja lebih baik agar si kecil terus bertambah tinggi dan
berkembang’” ungkap Tanya. Namun, dikatakannya berenang hanyalah salah satu
dari sekian banyak aktivitas yang dapat dilakukan si kecil dengan manfaat
yang sama. Artinya, olahraga apapun, umumnya akan membuat pertumbuhan anak
berlangsung optimal.
Menurut Tanya, melakukan olahraga apapun jenisnya,
hanyalah salah satu faktor pendukung dalam menempuh kondisi fisik yang sehat.
Olahraga, tanpa dibarengi dengan asupan gizi yang baik, tidak akan banyak
berpengaruh bagi seseorang. Terlebih lagi untuk anak-anak yang memang masih
membutuhkan asupan gizi yang mendukung aktivitas yang dilakukannya sehari
hari termasuk olahraga.
“Jika anak menerima asupan gizi yang baik dengan dibarengi
dengan berolahraga yang teratur, itu sangat akan membantu perkembangan
fisiknya. Tapi jika asupan gizinya kurang, meskipun ia berolahraga secara
teratur, itu sangat akan tidak terlihat hasil dari olahraga itu,”jelasnya.
Olahraga dan Koordinasi
Alzena Masykouri, M.Psi., dari KANCIL
menambahkan, bahwa olahraga yang bersifat survival sport dapat membuat
kemampuan motorik kasar anak meningkat, sehingga membuatnya lebih gesit dan
sigap. Gerakannnya menjadi lebih terkoordinasi dan itu membuatnya tampil penuh
percaya diri. Dengan modal itu, ia akan mampu bersikap luwes dalam pergaulan.
”Koordinasi gerakan yang baik akan membantunya menampilkan sikap perencanaan
yang baik. Sehingga, ia makin terampil dalam menyelesaikan persoalan
sehari-hari yang ia hadapi,” jelasnya.
Namun dalam mendampingi anak-anak yang sedang berolahraga,
dianjurkan agar orang tua memperhatikan faktor kemungkinan terjadinya
dehidrasi pada anak. Tingkat dehidrasi pada anak, menurut Tanya, lebih besar
ketimbang orang dewasa. Umumnya orang dewasa mengenali tanda-tanda terjadinya
dehidrasi melalui munculnya rasa haus, namun bagi anak-anak, dehidrasi
mungkin saja terjadi sebelum rasa haus itu datang.
Yang tak kalah penting menurut Alzena, dalam melakukan
olahraga, apapun itu jenisnya, anak-anak perlu diberi pengertian bahwa tujuan
utama olahraga bukanlah menang atau kalah. Yang lebih penting adalah
bertambah tidaknya tingkat keterampilan. Dengan makin banyak berlatih, anak
akan makin terampil melakukan kegiatan olahraganya. ”Makanya, orang tua dan anak
harus merasa nyaman dalam melakukan aktifitas olahraga sehingga anak dapat
merasakan manfaatnya dalam melakukan kegiatan olahraga,” jelasnya.
Orang tua juga perlu menyadari pentingnya melakukan
pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Pemanasan
berguna untuk mempersiapkan otot-otot yang akan digunakan untuk berolahraga,
sedangkan pendinginan berfungsi untuk meregangkan otot-otot setelah melakukan
olahraga. “Dengan melakukan pemanasan dan pendinginan, diharapkan akan
terhindar dari cedera otot selama melakukan atau sesudah melakukan
olahraga,”jelas Tanya.
Misalnya, ketika bersepeda bersama ayah, anak merasa
senang karena ayah meluangkan waktu dan mendapat pengalaman yang seru karena
menjelajah daerah pemukiman yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. ”Jika
anak sedang merasa kesal, bisa jadi olahraga merupakan cara untuk
melampiaskan kekesalannya dan kembali merasa nyaman,”ungkapnya.
Manfaat olahraga bagi anak-anak :
Menginjak usia 4-5 tahun, anak-anak sudah
mengusai kecakapan motorik dasar, seperti berjalan, berlari, dan melompat,
meski belum sempurna. Sehubungan dengan itu, balita butuh berolahraga demi
memaksimalkan keterampilan motorik dasar tersebut.
Olahraga memegang peranan penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan berolahraga secara teratur,
kebugaran jantung dan paru-paru anak akan terjaga, postur dan keseimbangan
tubuh menjadi bagus, dan otot maupun tulangnya menjadi kuat.
Bukan hanya makanan yang sarat
gula dan lemak, faktor lain seperti panjangnya jam sekolah, kurangnya
fasilitas penunjang seperti taman bermainn di area perumahan, asik menonton
tv, bermain dengan komputer dan Playstation, bisa memicu kegemukan aktivitas fisik
yang rendah. Olahraga rutin bisa mencegah anak mengalami obesitas.(Berbagai
sumber)
|
Ø Sentral
Seni dan Kreativitas
Sesuai dengan namanya sentra ini menstimulus anak untuk menghargai
dan mencintai keindahan dalam ciptaan Allah SWT. Anak dibiasakan untuk selalu
berkreasi menciptakan sesuatu yang baru. Dengan dilatih untuk kreatif, anak
akan dapat mengoptimalkan potensinya. Melalui pengalaman keseniannya, anak
dapat mengembangkan kontrol motorik halus, koordinasi tangan dan mata, berbagai
macam konsep, estetika, ekspresi diri dsb
Ø Sentral
Kognitif
Kegiatan Belajar:
·
Bermain
balok-balok kayu untuk mengenalkan bangun geometri, berhitung dan rancang
bangun
·
Mengenal
angka dengan menggunakan puzzle
·
Mengenal
penjumlahan dan pengurangan dengan benda (alat peraga bergambar)
dan dengan angka (alat peraga panel angka)
·
Pengenalan
waktu melalui alat peraga jam dalam kegiatan sehari-hari
·
Belajar
berhitung penambahan dan pengurangan melalui permainan edukatif
·
Menggunakan
visual film edukatif
Komentar
Posting Komentar