MAKALAH KONSEP PERKEMBANGAN KOGNITIF



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Jean piaget (1896),, pakar psikologi swiss, mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Teori perkembangan kognitif  jean piaget (1896-1980) membahas munculnya dan memperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsikan lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam mempresentasikan informasi secara mental. Piaget berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.

Menurut piaget, perkembangan kognitif bertujuan untuk memperoleh struktur-struktur psikologis yang di perlukan supaya manusia mampu berfikir secara logis dan mampu mengadakan penalaran secara abstrak mengenai masalah-masalah actual dan hipotesis. Piaget memandang anak sebagai organisme aktif dan berkembang dengan implus-implus internal dan pola perkembangan tertentu.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang menjadi konsep dari perkembangan kognitif ?
2.      Bagaimana hubungan antara teori perkembangan kognitif dengan permen 58 ?

C.    Tujuan Masalah
1.      Mengetahui konsep perkembangan kognitif
2.      Mengetahui hubungan antara teori perkembangan kognitif dengan permen 58







BAB II
PEMBAHASAN

A.    TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET
Jean piaget (1896-1980), pakar psokologi swiss, mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Teori perkembangan kognif jean piaget (1896-1980) membahas munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam mempresentasikan informasi secara mental piaget berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. [1]

Menurut piaget, perkembangan kognitif bertujuan untuk memproleh struktur-struktur psikologis yang di perlukan supaya manusia mampu berfikir secara logis dan mampu mengadakan penalaran secara abstrak mengenai masalah-masalah actual dan hipotesis. Piaget memandang anak sebagai organisme aktif dan berkembang dengan implus-implus dan pola perkembangan internal tertentu.[2]

Dalam memahami dunia mereka secara aktif , anak-anak menggunakan skema (kerangka kognitif atau kerangka refrensi). Skema adalah konsep atau kerangka yang eksis didalam pikiran individu yang di pakai untuk mengorganisasikan dan menginterprestasikan informasi. Piaget (1952) mengataka bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka yaitu asimilasi dan akomodasi.

Asimilasi terjadi ketika seseorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Yakni dalam asimilasi, anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam suatu skema. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru. Yakni anak menyesuaikan skema mereka dengan lingkungannya. Piaget juga mengatakan bahwa untuk memahami dunianya,  anak-anak secara kognitif[3] mengorganisasikan pengalaman mereka. Organisasi adalah konsep piaget yang berarti usaha mengelompokkan prilaku yang terpisah-pisah ke dalam urutan yang lebih teratur ke dalam fungsi kognitif.
Piaget (1954) juga berpendapat bahwa ada empat tahapan yang kita lalui ketika memahami dunia perkembangan kognitif anak, yaitu :
1.      Tahapan sensorimotor (0-2 th)
Bayi membangun pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indrawi dan tindakan fisik. Bayi melangkah maju dari tindakan instingual dan refleksif saat baru saja lahir kepemikiran simbolis menjelang akhir tahap ini.

2.      Tahap praoperasional (2-7 th)
Anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata dan gambar. Kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis malampaui koneksi informasi indrawi dan tindaka fisik. Piaget juga mengatakan bahwasannya pada tahap ini kesadaran di kaitkan hanya dengan hal-hal yang dapat bergerak. Mata hari dan sepeda di anggap sadar, sedang kan meja dan batu tidak.

3.      Tahap operasional konkret (7-11 th)
Anak kini bisa bernalar secara logis tentang kejadian-kejadian konkret dan mampu mengklasifikasikan objek ke dalam kelompok yang berbeda-beda. Tahap ini juga dinyatakan bahwa anak membuat pembedaan yang penting antara gerakan yang disebabkan benda itu sendiri dan gerakan yang disebabkan benda luar. Objek yang dapat bergerak sendiri, misalnya matahari dan angin, dianggap sadar, sedangkan objek yang digerakkan  seperti sepeda dianggap tidak memiliki kesadaran.

4.      Tahapan operasional formal
tahap ini merupakan metode terahir perkembangan kognitif dari teori jean piaget. Tahap ini mulai di alami anak dalam usia 11 tahun ( saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakterisik tahap ini ialah diperolehnya kemampuan untuk berfikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.[4]
     
                       










[1] John santrok,2012,life span Development,Jakarta :Erlangga, hal 27-28
[2] Dr.Sumanto.M.A.2013, Teori Psikologi Perkembangan,Yogyakarta: CAPS,hal 152
[3] Henry Wadsworth Longfellow,2012,Perkembangan Kgnitif dan Bahasa,Jakarta:Erlangga,hal 46-48
[4] Elizabet B. Hurlock,1978,Perkembangan Anak,Jakarta;Caracas:hal 47















Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PRINSIP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL AUD

MAKALAH HASIL OBSERVASI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) DARRUL ILMI BANDAR LAMPUNG

MAKALAH Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Hakekat Pendidikan Anak Usia Dini