MAKALAH HASIL OBSERVASI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) DARRUL ILMI BANDAR LAMPUNG



MAKALAH
HASIL OBSERVASI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) DARRUL ILMI BANDAR LAMPUNG
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliyah Model-model PAUD
Dosen Pengampu :
Kanada Komariyah, M. Pd
Description: E:\ \logo iain.jpg

Disusun Oleh :
Nugroho Galih W      : 1411070184
Rosinta                      : 1411070206
Shinta M.P                : 1411070214
Zaidah                       : 1411070136
           
   Jurusan: Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
   Semester/kelas: V/D

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 1438 /2016 M

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok pembuatan makalah mata kuliyah Model-model PAUD yang berjudul”HASIL OBSERVASI DI TPA DARRUL ILMI SUKARAME BANDAR LAMPUNG” dengan lancar. Shalawat serta salam saya haturkan kepada tauladan kita Nabi Muhammad S.A.W beserta para sahabatnya yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman Islamiyah.
Dalam pembuatan makalah ini penulis  mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Maka, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Dosen pengampu mata kuliyah Model-model PAUD,Ibu Kanada Komariyah, M.Pd yang atas arahannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
2.      Teman-teman dan semua pihak yang memberi dukungannya selama dalam pengerjaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis menerima segala saran dan kritik bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Jika ada kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata yang tidak berkenaan bagi pembaca, penulis mohon maaf. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.                                


Bandarlampung, 10 Desember 2016


Penyusun                    

ii

DAFTAR ISI

Halaman juduli
Kata Pengantarii
Daftar Isiiii
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah1
B.     Rumusan Masalah1
C.     Tujuan Penulisan Makalah2
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tempat Penitipaan Anak (TPA)3
B.     Alasan Orang Tua Menitipkan Anaknya di TPA3
C.     Kekurang dan Kelebihan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandarlampung4
D.    Komponen Penyelenggaraan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandarlampung
BAB III. KESIMPULAN
Daftar Pustaka





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini penyetaraan jender sudah mulai menggejolak di Indonesia. Hal ini juga sudah berlaku di negara-negara maju  terutama di kawasan Eropa. Dimana seorang ibu yang seharusnya berada di rumah mengurusi anak dan mengelola rumah tangga ikut berkecimpung di dunia kerja, sehingga tidak jarang pekerjaan yang  umumnya dilakukan laki-laki diambil alih oleh kaum hawa.  Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena kurangnya peran ibu dalam mendidik anaknya.    
Berkenaan dengan ini banyak orang tua memanfaatkan layanan pendidikan non formal berupa tempat penitipan anak (TPA) agar anaknya tetap bisa berkembang
 dengan baik dan mendapat stimulus pendidikan. Bagaimana TPA membantu orang tua dalam mendidik anak dan membantu perkembangan anak serta apa saja seluk-beluk TPA, akan dibahas dan diperdalam dalam makalah ini yang dikorelasikan dengan observasi penulis di TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandarlampung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan makalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa pengertian tempat penitipan anak (TPA)
2. Apa kekurangan dan kelebihan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung ?
3. Bagaimana komponen TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung ?

C. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Memenuhi tugas mata kuliyah Model-model PAUD.
2. Mengetahui konsep TPA
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung.
4. Mengetahui dan memahami komponen TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung.













BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tempat Penitipan Anak
 Tempat penitipan anak (untuk selanjutnya ditulis TPA) atau day care adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. Day care merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak-anak di luar rumah mereka selama beberapa jam dalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. Jadi TPA adalah lembaga sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak bayi dibawah usia lima tahun (balita) yang dikhawatirkan akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, karena ditinggalkan orang tua atau ibunya bekerja. Pelayanan ini diberikan dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual, emosional dan sosial. TPA merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak-anak di luar rumah mereka selama beberapa jam dalam satu hari bila asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. Dalam hal ini TPA hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebagai pengganti asuhan orang tua.(ditambah ttg sejarah TPANYA ya 
B. Alasan Orang Tua Menitipkan Anaknya di TPA
Pada saat ini makin banyak wanita yang mempunyai anak kecil bekerja di luar rumah. Pada tahun 1980 lebih dari sepertiga wanita Amerika dengan anak dibawah tiga tahun bekerja, dan setiap tahun jumlah ibu yang bekerja makin meningkat. Hal serupa banyak dijumpai di negara-negara Eropa Barat. Ibu bekerja juga merupakan hal yang biasa di banyak negara Eropa Timur, seperti Soviet dan Cina. Para ayah jarang mengasuh anaknya secara langsung, maka banyaknya ibu yang bekerja menimbulkan suatu kebutuhan akan adanya panti atau tempat penitipan anak. dalam kenyataannya ada beberapa alasan dari para menyerahkan anaknya ke TPA antara lain:
1. Kebutuhan untuk melepaskan diri sejenak dari tanggung jawab dalam hal mengasuh anak secara rutin.
2. Keinginan untuk menyediakan kesempatan bagi anak dalam berinteraksi dengan teman seusianya dan tokoh pengasuh lain.
3. Agar anak dapat stimulus kognitif secara baik.
4. Agar anak mendapat pengasuh pengganti sementara ibu bekerja.[1]

C. Kekurangan Dan Kelebihan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung
a. Kekurangan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung
Adapun kekurangan yang TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung diantaranya:
1.      Para orang tua cenderung melepaskan tanggung jawab  mereka sebagai pengasuh kepada TPA secara mutlak.
2.      Kurang diperhatikan kebutuhan anak secara individual. (kebutuhan pengembangan bakat anak)
3.      Berganti-gantinya pengasuh seringkali menimbulkan kesulitan pada anak untuk menyesuaikan diri dengan pengasuh.
4.      Pengasuhan yang rutin di TPA kurang bervariasi dan sifatnya kurang memperhatikan pemenuhan kebutuhan masing-masing anak secara peribadi karena pengasuh kurang memiliki waktu cukup.
5.      Belum ada program pembelajaran tertentu yang mengarah kepada pola pembelajaran di PAUD pada umumnya. Masih berfokus kepada proses pengasuhan anak.
6.      Tidak ada pengelompokan anak sesuai dengan usianya sehingga terkadang anak yang berusia batita terganggu secara hak karena dominasi anak berusia diatas tiga tahun.
Ada baiknya pengelola TPA melakukan beberapa perubahan terutama pada sistem pembelajaran dengan penerapan pola pembelajaran tertentu seperti penerapan pembelajaran tematik meskipun tidak mutlak seperti pembelajaran di PAUD pada umumnya. Hal ini guna menstimulus aspek perkembangan secara maksimal pada anak. Melakukan kunjungan/karya wisata ke tempat tertentu untuk memperluas wawasan peserta didik dan melatih sifat kemandirian anak. Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi tertentu. Yaitu selain anak mendapat pengasuhan yang berkualitas, anak diajari kecakapan khusus berupa kompetensi  dasar tertentu baik secara akademik maupun non akademik, misalnya mengafal juzz Amma, kemampuan beribadah sehingga anak didik lulusan TPA tersebut memiliki nilai plus dan hal ini dapat sebagai media promosi kepada masyarakat bahwa TPA tersebut berkualitas. Pengembangan dari bakat yang dimiliki anak secara individual. Meskipun berupa stimulus dasar hal ini penting dilakukan agar anak menyadari bakat yang dimilikinya sehingga pada jenjang usia yang lebih matang anak bisa mengasahnya melalui les atau kursus tertentu. Sebagai pengasuh juga harus berkomunikasi secara aktif dengan orangtua berkenaan dengan bakal individu perpeserta didik agar ada langkah kogkrit berupa tindakan yang akan menguntungkan bagi anak tersebut.
b. Kelebihan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung
Adapun beberapa kelebihan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung  anatar lain:
1.      Pengasuh memiliki kualifikasi profesional guru PAUD.
2.      Media yang terdapat di TPA tersebut cukup variatif dan kekinian (APE moderen).
3.      Kesejahteraan guru cukup diperhatikan berkaitan dengan honor bulanan.
4.      Anak lebih memiliki kesempatan berinteraksi atau berhubungan dengan teman sebaya yang akan membantu perkembangan kerjasama dan keterampilan berbahasa.
5.      Pola hidup sehat dan pola perilaku bersosial diterapkan sudah diterapkan di TPA tersebut. (seperti makan tepat waktu, mandi, jam tertentu anak diharuskan
6.      tidur, membuang sampah pada tempatnya, mengucap salam saat masuk ruangan, sikap toleransi dan sifat empati saling menghargai dan memberi dan lain sebagainya)
7.      Ruangannya indoor menarik dan tematik serta ruangan belajar outdoor memiliki fasilitas yang cukup dalam pengembangan aspek fisik-motorik anak didik.
Dengan demikian bahwa asuhan secara berkelompok di dalam tempat penitipan anak dapat membangun suatu kondisi bagi perkembangan yang sehat, sama halnya dengan lingkungan rumah biasa. Yang penting dalam hal ini adalah asuhan yang konsisten, interaksi sosila yang kerap, kesempatan untuk eksplorasi, dan perbandingan anak orang dewasa yang kecil (sekitar 3 : 1), agar setiap anak menerima perhatian cukup dan sering berinteraksi dengan orang dewasa yang tanggap. Anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya dalam panti penitipan yang baik, tampaknya juga membentuk rasa akrab dengan ibunya, seperti dengan pengasuhnya jika pengasuh itu sering berinteraksi dengan mereka.
D. Komponen TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandar Lampung
Dalam sebuah penyelenggaraan satuan pendidikan anak usia dini perlu adanya persiapan berupa komponen yang harus ada dalam satuan pendidikan itu. Berkaitan dengan penyelenggaraan TPA, terdapat beberapa komponen yang harus dimiliki oleh lembaga penyelenggara yaitu sebagai berikut:
1.      Peserta Didik
Peserta didik pada TPA adalah (1) anak usia 0–4 tahun yang orang tuanya bekerja (prioritas); (2) anak usia 0-6 tahun yang tidak mendapatkan layanan penndidikan anak usia dini; dan (3) peserta didik yang sekurang-kurangnya berusia 3 bulan sampai 6 tahun dan berjumlah 5 orang atau lebih (kecuali anak yang berkebutuhan khusus)
2.      Pendidik
a.       Kualifikasi
Pendidik TPA Untuk pendidik TPA harus memiliki kualifikasi dasar minimal seperti dibawah ini yaitu:
1)      Memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA sederajat;
2)      Mendapat pelatihan pendidikan anak usia dini;
3)      Memahami dan menyayangi anak;
4)      Memahami tahapan tumbuh kembang anak;
5)      Memahami prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini;
6)      Memiliki kemampuan mengelola (merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, membuat laporan) kegiatan/proses pembelajaran pendidikan anak usia dini;
7)      Diangkat secara sah oleh TPA;
8)      Sehat jasmani dan rohani.
9)      Hak dan  Kewajiban Pendidik
b.      Kewajiban
Pendidik di TPA berkewajiban untuk membimbing anak dan menyiapkan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan semua potensi anak dan pembentukan sikap serta perilaku yang:
1)   Sesuai dengan nilai agama dan budaya setempat
2)   Berdisiplin mematuhi aturan yang berlaku
3)   Bertanggung jawab dalam memelihara lingkungan dan sarana bermain
4)   Saling menghormati antar teman dan kepada orang yang lebih tua
5)   Saling menyayangi teman, keluarga dan masyarakat
6)   Mencintai dan memelihara lingkungan
7)   Membuat laporan berkala tentang tumbuh-kembang anak
c.       Hak
Pendidik di TPA berhak mendapat:
1)   Insentif baik dalam bentuk materi, penghargaan
2)   Pelatihan untuk peningkatan kinerja sesuai dnegan kemampuan dan kondisi setempat
3)   Magang untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman dalam mengasuh dan membelajarkan anak-anak yang tergabung dalam TPA
4)   Workshop, semiloka atau kegiatan sejenis untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan kemajuan PAUD di bidang IPTEK.2

3.      Pengelola TPA
a.    Kualifikasi Pengelola TPA
Dengan kualifikasi dasar sebagai berikut:
1)   Lulusan SLTA atau sederajat
2)   Sehat jasmani dan rohani
3)   Memiliki keterampilan tentang dasar-dasar manajemen
4)   Memiliki wawasan tentang pendidikan anak usia dini
5)   Memiliki pengalaman dalam mengelola suatu lembaga
6)   Diangkat secara sah oleh pengurus yayasan dan atau pemilik TPA.
b.      Hak dan Kewajiban
Kewajiban: Pengelola berkewajiban mendukung kegiatan proses pembelajaran dengn memfasilitasi saran dan prasrana di TPA dalam meletakkan dasar-dasar  kepribadian, kecerdasan, lingkungan sosilal anak dan menjaga kesehatan, serta memberi rasa aman agar anak mampu mengikuti pendidikan lebih lanjut; Hak: pengelola TPA berhak mendapat insentif baik dalam bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat.

4.      Pengasuh/Perawat TPA
a.    Kualifikasi Pengasuh/Perawat
Adapun kualifikasi pengasuh/perawat TPA sebagai berikut:
1)      Lulusan SLTA sederajat yang telah mendapat pelatihan PAUD
2)      Sehat jasmani dan rohani
3)      Memiliki keterampilan di bidang perawatan dan pengasuhan anak (pramubalita)
4)      Diangkat secara sah oleh pengelola TPA
b.      Hak dan Kewajiban Pengasuh TPA
Kewajiban: pengasuh berkewajiban mendukung kegiatan proses pembelajaran dengn memfasilitasi saran dan prasrana di TPA dalam meletakkan dasar-dasar  kepribadian, kecerdasan, lingkungan sosilal anak dan menjaga kesehatan, serta memberi rasa aman agar anak mampu mengikuti pendidikan lebih lanjut; Hak: pengelola TPA berhak mendapat insentif baik dalam bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat.
c.       Rasio Pendidik/Pengasuh TPA
Peserta didik yang tergabung dalam TPA dibagi menurut usia yaitu:
1)      0-12 bulan = 1 orang : 2 bayi
2)      13-34 bulan           = 1 orang : 4 anak
3)      37-60 bulan           = 1 orang : 8 anak
4)      61-72 bulan           = 1 orang : 10 ana


5.      Teknis Penyelengaraan, Persyaratan:
a.       Lingkungan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandarlampung telah menciptakan suasana rasa aman kepada anak untuk belajar dan berkembang, sehingga anak merasa dirumahnya sendiri. Hal ini mengurangi rasa takut pada lembaga dimana anak Fasilitas berada diluar ruangan digunakan untuk kegiatan dan pengembangan motorik kasar anak-anak yang dititipkan meskipun belum secara maksimal.
b.      Tempat Belajar, gedung TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandarlampung berupa bagunan/gedung permanen yang mudah dijangkau oleh orang tua calon peserta didik, cukup aman dan tenang. Memiliki surat-surat yang sah dan izin dari instansi yang berwenang.
c.        Ruangan indoor cukup luas sehingga anak leluasa bermain didalam ruangan. Ruangan juga dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi yang cukup.
d.      Perabot, setiap ruangan dilengkapi dengan perabot sesuai dengan keperluan dan ketersediaan dana, seperti: meja, kursi, almari, rak-rak untuk alat permainan, box, tempat tidur, kasur, perlengkapan administrasi, TV, kipas angin, dll.
e.       Sarana Belajar, untuk menunjang proses pembelajaran di TPA disediakan sarana belajar berupa: alat peraga pendidikan untuk pengetahuan (sciencematematika, memasak, boneka berbagai ukuran, tape recorder, dan atau VCD player beserta kaset dan atau VCD cerita/lagu, papan tulis (white atau black board), serta alat tulis, papan flanel dan perlengkapannya, dan panggung boneka dan perangkatnya.

6.      Perizinan TPA
Perizinan merupakan suatu ketetapan pemerintah yang diberikan kepada setiap TPA, setelah memenuhi persyaratan administrasi dan dinilai kelayakannya untuk menyelenggarakan program pembelajaran bagi anak usia dini yang dititipkan di TPA tersebut. Izin ini berlaku pada kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang kembali. Izin ini dikeluarkan oleh Dinas yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dalam hal ini Dinas Pendidikan (bidang Pendidikan Non Formal dan Informal/Subdin PNFI) dan atau Dinas  Sosial di tingkat Kabupaten/Kota dan atau lmbaga lain yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten/Kota.

7.      Pembiayaan TPA
Yayasan/badan/perorangan penyelenggara TPA bertanggungn jawab atas pembiayaan yang diperlukan bagi pengelolaan program di TPA bersangkutan; Pemerintah Daerah/Pusat agar memberi bantuan kepada TPA yang diselenggarakan oleh Yayasan/Perorangan dalam bentuk dana dan atau sarana pendidikan. Pendidik dan bantuan lain disesuaikan dnegan anggaran yang diperuntukan bagi pembangunan pendidikan anak usia dini.















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
TPA merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini melalui jalur non formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun. Pendidikan dalam TPA berlangsung selama jangka waktu tertentu selama orang tua tidak bisa mengasuh anak baik karena sibuk dengan bekerja atau pengasuhan diserahkan penuh kepada lembaga TPA. 
Dalam penyelenggaraannya TPA terdapat standar-standar persyaratan yang harus dimiliki lembaga PAUD, diantaranya gedung sokolah (sarana dan prasarana), pendidik atau pengasuh yang berkualifikasi, peserta didik (berkisar 0-6 tahun), perizinan kepada dinas pendidikan terkait dan pembiayaan guna mengoprasionalkan TPA.
 Berdasarkan Observasi yang dilakukan maka observer menyimpulan bahwa pendidikan di TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandarlampung sudah cukup baik. Namun masih perlu adanya pembenahan baik dari pengelolaan TPA maupun dalam proses pembelajaran, diantaranya berupa penerapan standar pencapaian kompetensi khusus yang harus dimiliki setiap indiviu lulusan TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandarlampung. Hal ini sebagai upaya partisipasi lembaga PAUD dalam rangka perbaikan kualitas pendidikan anak usia dini di Indonesia.
B. Kritik dan Saran
Mengingat pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, shingga penulis mohon kritik dan saran yang konstruktif guna perbaikan karya tulis ilmiah ini mendekati sempurna. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya serta dapat menjadi referensi yang yang berguna di dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Observasi di TPA Darrul Ilmi Sukarame Bandarlampung pada 06 Desember 2016.
2. Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, 2009, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).
3. Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, 2013,  (Jakarta: PT Indeks).


1 2 Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, 2013,  (Jakarta: PT Indeks), h. 24-25
3 Ibid, h. 26-27
---------------

------------------------------------------------------------

---------------

------------------------------------------------------------

1




[1] Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, 2009 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h. 122-123

                                                                                                                 



                                                                                                                                                                                                                    

                                                                                                                                                                                         iii

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PRINSIP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL AUD

MAKALAH PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI