MAKALAH PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI



MAKALAH PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan dari perkembangan anak usia dini merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia dimasa depan. Dengan demikian, untuk menyiapkan sumber daya yang berkualitas perlu diberikan stimulus secara holistik dari proporsional kepada anak sehingga memberikan hasil yang optimal dalam pertumbuhan dari pekembangannya. Konsep tersebut sejalan tujuan dari pembangunan nasional yaitu membangun manusia seutuhnya. Artinya membangun bukan saja ditujukan untuk mengejar kemajuan fisik, melainkan membangun sumber daya manusia dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas. Menurut Fasli Jalal (Buletin Padu,2002:9) bahwa tantangan yang harus dijawab diantaranya dengan ketersediaan sumber daya manusia yang sanggup menghadapi tantangan yang ada. Pengembangan sumber daya manusia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang antara lain ditandai oleh semakin meningkatnya mutu kehidupan bangsa dari martabat bangsa Indonesia di tengah-tengah peradaban dunia. Secara umum permasalahan pendidikan yang sangat mendasar masih berkisar pada belum tercapainya pemerataan dan rendahnya kualitas hasil pendidikan.
Oleh karena itu, kita memahami perkembangan motorik pada Anak Taman Kanak-Kanak baik perkembangan motorik kasar dan motorik halus agar terciptanya generasi muda yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Maka perlunya perkembangan motorik halus dan kasar pada Anak Taman Kanak-Kanak yang dibentuk atau diasah sejak dini.
1.2   Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yaitu apa perkembangan motorik pada anak TK, apa perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak TK, dan mengapa perlunya pengembangan motorik anak TK.
1.3   Tujuan
Untuk memahami dan mengetahui perkembangan motorik pada anak TK dan perkembangan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Motorik Anak TK
Dalam buku Anak Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pekatnya perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan oleh seluruh tubuh, sedangakan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
      
  Perkembangan motorik anak TK dibagi menjadi 2 (dua):
1.Perkembangan Motorik Kasar
Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.

2. Perkembangan Gerakan Motorik Halus
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.

         Dalam Buku Balita dan Masalah Perkembangan (2001) secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dini yaitu :
1.      Tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan suatu tertentu.
2.      Tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali di masa mendatang.
3.      Tahap autonomous, gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan.

2.2 Pentingnya Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak Usia TK
            Pertumbuhan fisik anak diharapkan dapat terjadi secara optimal karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-harinya. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilannya dalam bergerak. Misalnya, anak usia empat tahun yang bentuk tubuhnya sesuai dengan usianya, akan melakukan hal-hal yang lazim dilakukan seusianya, seperti bermain dan bergaul dengan lingkungan keluarga dan teman-temannya. Apabila ia mengalami hambatan tertentu, seperti tubuhnya terlalu gemuk atau malas dan lemas bergerak, anak akan sulit mengikuti permainan yang dilakukan oleh teman-teman sebayanya.   
1.    Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Fisiologis Anak
Dari segi fisiologis, pentingnya anak bergerak atau berolahraga akan menjaga anak agar tak dapat masalah dengan jantungnya karena sering dan rutinnya anak bergerak dengan cara berolahraga maka kegiatan tersebut juga menstimulasi semua proses fisiologis anak, seperti peningkatan sirkulasi darah dan pernapasannya.
Pembiasaan anak untuk senang bergerak atau berolahraga akan semakin baik dilakukan saat anak masih kecil, misalnya saat anak usia TK. Sebenarnya, kegiatan motorik kasar anak merupakan awal anak mulai kenal kegiatan berolahraga. Jika anak terbiasa berolah fisik/berolahraga mulai ia kecil maka hal itu akan berakibat baik untuk pembentukan postur tubuh anak kemudian.

2.    Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Seseorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan menerima anak yang memiliki kemampuan motorik atau gerak lebih baik, sedangkan anak yang tak memiliki kemampuan gerak tertentu akan kurang diterima teman-temannya. Penerimaan teman-teman dan lingkungannya akan menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik. Contohnya, seorang anak yang sedari kecil sudah belajar berlari atau mengggambar, kemudian ia menyenanginya dan mempunyai kemampuan lari atau menggambar yang lebih baik daripada teman-temannya yang lain, ia akan mempunyai teman yang banyak dan kegiatannya pun akan semakin banyak karena ia akan diajak mengikuti berbagai kegiatan lainnya.

3.    Peran Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak
Meningkatnya kemampuan fisik anak saat mereka diusia TK membuat aktivitas fisik/motorik mereka juga semakin banyak. Tak heran jika anak-anak TK gemar sekali bermain tanpa mengenal lelah. Segala kegiatan anak selalu dilakukan dengan bermain. Maxim (1993) menyatakan bahwa aktivitas fisik akan meningkatkan pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya atau menjatuhkannya, mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakkan kembali benda-benda ke dalam tempatnya.
   Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan menumbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang merupakan bagian dari perkembangan mental anak. Dengan demikian, sering pula para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak. Gerakan yang mereka lakukan saat bermain bermanfaat untuk membuat fungsi belahan otak kanan dan otak kiri anak seimbang. Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikir logis dan rasional, menganalisis, bicara serta berorientasi pada waktu dan hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan berperan mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik, menari, dan kreativitas. Berbagai permainan yang dilakukan pada anak akan membuat otak kiri dan otak kanan anak berfungsi dengan baik. Begitu juga pengembangan kemampuan motorik kasardan halus anak yang baik akan membuat anak lebih dapat mengembangkan kognitif anak dalam hal kreativitas dan imajinasinya.
























BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Aktivitas anak terjadi di bawah kontrol otak.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Optimalnya pertumbuhan fisik anak memang sangat penting karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku sehari-harinya. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilannya dalam bergerak, sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik/motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
Sedangkan meningkatkan keterampilan motorik anak akan meningkatkan pula aspek fisiologis, kemampuan sosial emosional dan kognitif anak.

3.2 Saran
      Setalah mempelajari dan memahami tentang perkembangan motorik, baik motorik halus dan motorik kasar agar para pembaca atau mahasiswi mampu membuat anak TK tertarik dalam hal bermain sambil belajar, mengasah anak dalam motorik tersebut agar semakin baik dan menumbuhkan kreativitas serta imajinasi.


Sumber/ mengutip dari:
http://blogspotnur13.blogspot.co.id     
    


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PRINSIP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL AUD

MAKALAH HASIL OBSERVASI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) DARRUL ILMI BANDAR LAMPUNG